Recent Movies

Jangan Menikah Kalau Hanya Karena Cinta (Ini Alasannya!)

Sebagian besar dari kita menginginkan sebuah pernikahan yang langgeng dan membahagiakan. Nah, kira-kira apakah pertimbanganmu untuk menikahi seseorang? Apakah karena dia kaya? Apakah karena dia cantik? Apakah karena dia mempesona? Apakah karena cinta ?

*Apakah kamu benar – benar tahu apa itu cinta?
*Apakah benar untuk menikah hanya berlandaskan pada perasaan saling mencintai?
*Sebaiknya kamu jangan lakukan itu. Pernikahan yang tahan lama tidak bisa hanya berlandaskan oleh cinta saja.

Ini dia alasannya kenapa:

Cinta itu sebuah perasaan yang bisa berubah

Jangan hanya mengandalkan cinta untuk membangun sebuah bahtera rumah tangga. Kamu tidak akan menikah hanya dalam waktu 1 tahun, 3 tahun atau 10 tahun saja, kamu akan menikah untuk selama- lamanya. Dengan pertimbangan bahwa rasa cinta bisa berubah, kamu harus benar-benar punya alasan lain untuk menikah.

Menikah adalah kontrak selama-lamanya untuk bekerja sama dalam hal-hal yang praktikal. Kamu harus tahu seberapa mahir calon pasanganmu itu dalam menghemat keuangan, membagi kehidupan personal dan pekerjaan, menjaga kesehatan, atau merawat anak. Ini semua nanti akan potensial jadi sumber masalah. Dan di saat masalah itu menimpamu, bisa saja kamu jadi terlalu frustrasi dan lupa bahwa kamu pernah benar-benar cinta mati padanya.

Sampai di mana batas kesabaran untuk cintamu yang tulus? Yakin cintamu akan selalu seperti itu?

Jangan menikah karena pesona fisik dan harta

Cobalah untuk jujur dari dasar hatimu. Apa alasanmu untuk menikah? Apakah karena dia cantik? Seksi? Ganteng? Kaya? Punya rumah mewah?

Jangan jadikan hal tersebut sebagai alasan utama kamu menikahi seseorang.
Harus diakui beberapa keindahan fisik memang mengesankan,dan kemapanan harta memang patut dipertimbangkan, tetapi ingatlah segala sesuatu bisa berubah. Waktu bergerak dan roda kehidupan berputar dan apa yang kamu lihat sekarang belum tentu akan kamu lihat nanti. Tubuhnya yang mulus dan cantik akan layu termakan usia, begitu pula hartanya yang bergelimang bisa saja hilang begitu saja tanpa kamu sadari.

Tidak ada keindahan yang lebih menawan daripada keindahan hati.

Bahkan…sikapnya juga bisa berubah

Manusia berubah. Dari waktu ke waktu seorang manusia akan dihadapkan pada berbagai permasalahan kehidupan. Coba saja ingat dirimu 3 tahun yang lalu, apa yang kamu pikirkan tentang suatu hal dimasa itu dan bagaimana pemikiranmu  tentang hal yang sma di saat ini? Yang kamu nikahi nanti bukanlah sebuah benda yang tidak akan berubah dari masa kemasa. Cara pandang serta pemikiran pasanganmu tentang kehidupan akan berubah, begitu juga dirimu.

Begitu banyak ketidakpastian akan masa depan, lalu apa yang sebaiknya kita lakukan? Paling tidak, pastikanlah bahwa pernikahanmu diputuskan di atas sebuah…

1. Komitmen bersama akan sebuah tujuan yang pasti

Hal ini penting untuk menjaga sebuah pernikahan. Karena pernikahan yang dilangsungkan diatas kata cinta semata adalah sebuah pernikahan yang rapuh. Komitmen menjaga kesatuan pernikahan supaya memiliki ikatan yang kuat bahwa dua orang manusia akan disatukan kedalam jalinan keluarga yang saling mendukung, memotivasi dan menguatkan satu sama lain, di dalam sehat maupun sakit.

Dan satu lagi, kalian menikah dengan suatu tujuan yang jelas, ketika pernikahan terasa hambar dan melelahkan, ingat lagi, apa tujuan awal kalian menjadi satu. Pastikan tujuan itu cukup berharga dan pantas diperjuangkan bersama.

2. Prinsip dan nilai yang dipegang bersama

Kembali kepada kenyataan bahwa ‘manusia bisa berubah’- baik fisik maupun sikapnya. Lalu kira- kira apa yang membuat sebuah pernikahan tetap langgeng di tengah semua kemungkinan akan perubahan pribadi seseorang?

Ya! Prinsip. Sebuah prinsip dan nilai yang berada di luar diri kalian, yang dengan sepenuh hati akan kalian setujui dan pegang selalu (cintailah dia untuk alasan ini). Kesepakatan mengenai prinsip dan nilai ini memiliki konsekuensi yang cukup kuat, yaitu ketika salah satu dari kalian melakukan sebuah kesalahan maka kalian akan dengan penuh kerendahan hati merelakan kepergian pasangan.

3. Kematangan mental akan makna ketulusan dalam pernikahan

Pernikahan berarti sepenuhnya memberi jiwa dan raga kepada pasangan kita, begitu juga sebaliknya. Pernikahan berarti secara sadar akan menekan egoisme diri demi kebahagiaan pasangan. Mementingkan kepentingan dia jauh diatas kepentingan diri sendiri, yang mana itu berarti juga kamu berjanji pada dirimu sendiri untuk selalu memberikan yang terbaik yang bisa kamu lakukan untuk dia yang kamu cintai.

Jangan berharap pasanganmu dahulu yang akan memberikan semua seutuhnya untukmu, tetapi lakukanlah hal tersebut tanpa mengharapkannya kembali. Ketika kamu menemukan pasangan yang tepat kalian akan menyadari karena kalian bersama akan sama- sama tumbuh dan berkembang bersama membangun keluarga kecil yang bahagia.

Apakah kamu sudah mempertimbangkan seperti apa pasanganmu nanti? Yuk share di kolom komentar.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Willie Verano - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger